Jumat, 07 Oktober 2011

0 Sporozoa

Hewan-hewan bersel satu yang tidak memiliki alat gerak
dikelompokkan dalam sporozoa. Anggota filum Sporozoa hidup
sebagai parasit pada hewan atau manusia. Pada salah satu tahapan
siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Tubuh Sporozoa
berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak
mempunyai vakuola kontraktil. Makanan diserap langsung dari
hospesnya melalui permukaan tubuh, demikian pula respirasi dan
ekskresinya melalui permukaan tubuh.
Beberapa contoh hewan yang termasuk dalam filum Sporozoa
adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit
Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia
melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma
dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi
ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan
dapat membunuh embrio. Contoh lainnya adalah Plasmodium yang
menyebabkan penyakit malaria pada manusia.

Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina. Di dalam tubuh manusia, Plasmodium
menyerang sel darah merah dan sel hati. Dikenal ada 4 jenis
Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium
vivax, Plasmodium ovale yang menyebabkan penyakit malaria
tertiana, Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria
tropikana, dan Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria
kuartana. Siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu
di dalam tubuh manusia dan di dalam tubuh nyamuk Anopheles
betina.


Fase dalam tubuh manusia (fase aseksual)
Ketika nyamuk Anopheles betina menggigit manusia, melalui
air liur, sporozoid Plasmodium (berbentuk pipih, bergerak) masuk
ke dalam tubuh, mengikuti aliran darah hingga akhirnya mencapai
sel-sel hati atau sistem limfa.
Dalam sel-sel hati, sporozoid membelah
membentuk sel-sel baru yang disebut
merozoid. Merozoid dapat menginfeksi
sel-sel hati yang lain dan menyerang
eritrosit. Eritrosit yang diserang merozoid
akan pecah. Merozoid akan membelah
dengan sangat cepat, sehingga banyak
sekali eritrosit yang pecah. Oleh karena itu,
penderita akan menunjukkan gejala anemia.
Pada saat eritrosit pecah, suhu tubuh
penderita akan naik. Siklus pembentukan
merozoid akan berulang setiap 48 atau 72
jam, atau dalam waktu tidak tentu
bergantung pada jenis Plasmodium.
2) Fase dalam tubuh nyamuk (fase seksual)
Fase seksual Plasmodium mulai terjadi ketika merozoid tumbuh
menjadi sel penghasil gamet (gametosit). Terdapat dua macam
gametosit, yaitu makrogametosit (penghasil gamet betina) dan
penghasil mikrogametosit (penghasil gamet jantan). Gametosit ini
hanya dapat dihasilkan dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. Jadi,
sekarang kalian mengetahui mengapa penyakit malaria ditularkan
melalui vektor nyamuk Anopheles betina.


Selanjutnya gametosit akan membentuk gamet, makrogametosit
membentuk makrogamet dan mikrogametosit
membentuk mikrogamet. Peleburan kedua gamet ini akan
menghasilkan zigot. Proses ini terjadi pada usus nyamuk. Zigot yang
terbentuk akan menembus dinding usus nyamuk.
Dalam dinding usus nyamuk, zigot tumbuh menjadi oosit (kista
berdinding tebal). Oosit akan berkembang menjadi sporozoid yang
banyak sekali dan bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Jika
nyamuk ini menggigit orang yang sehat maka dimulailah siklus hidup
Plasmodium.


0 komentar:

Posting Komentar